Postingan

GURU ADALAH IBADAH

Gambar
        “Aku tidak mengetahui satu ibadahpun yang lebih baik daripada mengajarkan ilmu kepada manusia.”                                                                       (Imam Sufyan ats Tsauri)  Amazing! itulah kata yang bisa kita ungkapkan untuk guru. Pekerjaan sebagai guru identik dengan ibadah. Ini yang membuat saya dari ke hari seolah berbesar hati untuk terus mendapat rahmat Allah. Padahal kadang mengajar tidaklah selalu sempurna. Entah karena situasi yang kurang nyaman atau mungkin juga karena kondisi siswa, karena situasi pandemi, entahlah!  Atau bahkan karena gurunya yang kurang ilmu. Nah! mencari kambing hitam nih ceritanya. Tapi benar kok! tidak setiap saat kita berdiri di kelas, benar-benar maksimal mengajar, dengan segala perangkat lengkap dan metode yang sesuai, dan lain sebagainya.  Tantangan, hambatan atau bisa jadi prospek (jika mau dipandang prospek) bahwa ilmu tidak lagi berpusat pada guru. Jika anda mau tahu tentang sistem peredaran darah, metamorfis pada hewan,

RAPAT TEMU GURU SIAP PPDB

Gambar
 MI KHADIJAH akan menghadapi perhelatan besar yakni PPDB, Penerimaan Peserta Didik Baru. tahun ajaran 2021-2022. Sebagai Madrasah unggulan wajar, jika perhelatan ini menjadi moment penting, yang harus mendapat perhatian  dengan double serius. Situasi pandemi, belum pulih dan belum normal. Menjadikan ketua PPDB saat ini, Pak Bambang harus memutar otak lebih, untuk mensukseskan target 3 kelas terpenuhi. Namun saat sedang rapat, yang awalnya terjadi perdebatan hangat menjadi menjurus ke arah kekerasan verbal. Pemicunya adalah dimana lokasi  yang strategis untuk menghelat PPDB kali ini.  Bu Kepala mengusulkan acara puncak PPDB diadakan di Kota Paris, Sementara Bapak Kepala mengususlkan agar keren, dilaksanakan di lapangan alun-alun Malang, agar sekalian bisa senam dengan bapak-bapak sepuh yang suka jalan sehat. Saya  sendiri lebih senang perhelatan akbar di laksanakan di lapangan Bangkalan, tempat ajang Keraban Sapi, maklum sebagai perempuan berdarah Madura saya ingin, semua nya merasakan

SUDUT FAVORITKU

Gambar
  " Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?" Ada sudut favorit dalam rumahku. Satu ruangan indah,  aku bisa melihat 2 cucuku masuk sambil mengucap salam.  Tempat di mana aku biasa  mendirikan sholat berjamaah dengan anak-anak gadisku, murojaah Al Qur'an bersama , membaca buku. Ngobrol santai dengan keluarga. Satu sudut di ujung ruangan. Ruangan selebar 3x4 meter. Sangat luas , berlebih bahkan. Ruang yang sapa dan salam, jelas terdengar. Siapaun yang datang, mudah bagiku mendengar dan menjawab salamnya.  Segala rutinas sebagai  ibu dan guru, sebagai bagian dari jamaah majelis. Bagian dari berbagai komunitas penulis. Aku rangkai, aku tunaikan di sudut itu. Hingga lelah memanggil dan mata ini , tak lagi mampu terbuka.  Tempat di mana mudah bagiku meraup buku yang aku butuhkan, Membaca baru atau mengulang.  Menuntaskan ide yang mendadak terbersit. Meraih buku dan bolpoin untuk mencatat. Sudah kholaskah tugasku hari ini? Mendengarkan lantunan hafalan si bungsu ,

PENYET TEMPE BEINLAH!

Gambar
                "Njek  keleppoaen ye, tempe guring!", suara dibalik telepon itu keras, khas Madura sambil tertawa terbahak-bahak. Beliau adik ibukku. Di Madura kami manggilnya Bibik. Artinya kurang lebih "Jangan lupa tempe goreng ya!". Aku sudah hafal betul oleh-oleh Malang kesukaan saudara-saudara ibuku dari Madura. Mereka sangat suka tempe Malang.  Digoreng, lalu dipenyet sambel. "Nyaman Ongguh " kata mereka.               Sebagai orang rantau yang tinggal di Malang sejak tahun 1994, aku menjadi singgahan saudara-saudara Madura jika ke Malang. Dan aku tidak pernah repot-repot, Karena yang selalu mereka minta, tempe goreng, terong penyet . Pulangnya bawa oleh-oleh kubis, wortel, berkeranjang-keranjang. Karena sayur-sayur tergolong mahal di Madura. Enak, murah meriah! Tempe Goreng juga makanan favorit keluargaku. Masak apapun, tempe goreng tetap harus ada. Bahkan saat kami masak bakmi goreng dan sayur Cap Jay, tempe goreng tetap terhidang manis di tengah m

CINTA TAK HARUS MENANG

Gambar
  https://pxhere.com/en/photo/1502051             Cinta Tak Harus Menang Parto marah sedih plus kecewa. Gak disangka,   kok bisa Narto sahabatnya menyakiti dirinya begitu rupa. Didepan mata Parto,   Narto berjalan berdua sama Dartik. Mereka berdua asyik memilih-milih bros dan jepit . Dartik memang suka sekali bros atau jepit. Pokoknya yang berbau-bau asesoris, Dartik suka sekali. Rambutnya bahkan selalu ada jepit rambut.   Kalau gak, tali rambutnya pasti beraneka macam bentuknya.             “Bros yang biru bagus lho! Anggun dan dewasa. Jangan pakai yang lucu-lucu, ntar kayak anak kecil.” Kata Narto, menatap mesra kearah Dartik. “Ah masak sih mas, aku suka gemes lihat jepit-jepit yang lucu. Tapi gak papa kok mas, aku tahu aku sudah wanita dewasakan? Agak gak pantes pakai   yang lucu-lucu lagi,   iya’kan? “ seloroh Dartik manja, tanggannya erat merangkul   lengan Narto. Mareka berdua tidak sadar, hanya 3 meter di belakang mereka, Parto mendengar obrolan mereka dengan hati membara.